Minggu, 27 November 2011

YA-Ibad Bekerjasama dengan POLRI

YA-Ibad Bekerjasama dengan POLRI

November 13, 2011

Sosialisasi Bahaya Terorisme
TEROR dan TERORISME adalah dua kata yang hampir sejenis yang dalam satu dekade ini menjadi sangat populer, atau tepatnya sejak peristiwa runtuhnya WTC (World Trade Center) tanggal 9 September 2001 yang lalu. Jika kita memasukan kata terorisme pada mesin pencari di internet, maka kita akan mendapati ribuan bahkan jutaan hasilnya, dengan segala latar belakang, pembelaan, tuduhan, perkembangan, dan lain-lainnya. Yang ironisnya, selalu saja menjadi kata sifat dan keterangan dari sebuah agama bernama Islam. Kata teror berasal dari bahasa latin yaitu terrere. Namun di masa Revolusi Perancis, kata teror sendiri juga dikenal dengan sebutan “Le terreur” yang berasal dari bahasa Perancis. Kata tersebut semula hanya dipergunakan untuk menyebut tindakan pemerintah hasil Revolusi Perancis yang mempergunakan kekerasan secara brutal dan berlebihan dengan cara memenggal 40.000 orang yang dituduh melakukan kegiatan anti pemerintah. Selanjutnya kata terorisme dipergunakan untuk menyebut gerakan kekerasan anti pemerintah di Rusia. Maka secara tak langsung kata terorisme sejak awal dipergunakan untuk menyebut tindakan kekerasan oleh pemerintah maupun kegiatan yang anti pemerintah.
Terorisme berkembang sejak berabad lampau. Asalnya, terorisme hanya berupa kejahatan murni seperti pembunuhan dan ancaman yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Perkembangannya bermula dalam bentuk fanatisme aliran kepercayaan yang kemudian berubah menjadi pembunuhan, baik yang dilakukan secara perorangan maupun oleh suatu kelompok terhadap penguasa yang dianggap sebagai pelakunya.
Namun tidak dipungkiri, bahwa sekarang ini, Islam diidentifikasikan sedemikian rupa sebagai agama yang mengusung terorisme. Perkembangan Islam, baik secara institusi atau pun individualnya, telah mengkhawatirkan dunia internasional sedemikian rupa tanpa alasan yang jelas sama sekali. Stigma Islam yang melahirkan kekerasan terus dimunculkan setiap hari di berbagai belahan dunia. Hingga umat pun perlahan-lahan mulai percaya bahwa Islam mengusung kekerasan seperti itu, padahal tak sedikitpun agama islam menganjurkan kekerasan. Dalam berperang, Islam telah mengajarkan syarat dan ketentuan seperti tidak sembarangan boleh membunuh, tidak boleh merusak pepohonan, tidak boleh berlebihan, dan sebagainya.
Menyikapi keadaan seperti ini, Yayasan Almukhlashin Ibadurrahman YA-Ibad bekerjasama dengan SATBINMAS (Satuan Pembinaan Masyarakat) Kepolisian Resort Jakarta Selatan mengadakan penyuluhan mengenai pencegahan terorisme kepada seluruh jamaah YA-Ibad cabang Jakarta, yang pesertanya mulai dari Cikampek, Karawang, Sukabumi, Jakarta, Lampung, dan Medan. Yang tujuan diselenggarakan acara ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan ketaatan Jamaah YA-Ibad terhadap hukum dan ketentuan perundang-undangan serta terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat.
KASATBINMAS POLRES Jakarta Selatan AKBP Dri Hastuti SH selaku pembicara, memberikan arahan dan pengertian serta menjelaskan dengan sejelas-jelasnya mengenai kriminalitas yang terjadi di wilayah Jakarta Selatan terutama masalah TERORISME. Beliau sangat berharap kepada seluruh jamaah Yayasan Almukhlashin Ibadurrahman YA-Ibad tidak termasuk dalam kegiatan tersebut bahkan membantu pihak kepolisian untuk menjaga keamanan dan ketertiban hidup bermasyarakat di wilayahnya masing-masing.

Humas Muktamar Ke 2 YA-Ibad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar