Minggu, 04 Desember 2011

YA Ibad Bekali 5 M Untuk Para Wanita

YA Ibad Bekali 5 M Untuk Para Wanita
02 Dec

Sejak perrtama masuk YA Ibad saya sudah merasakan cocok ngaji disana. Perubahan demi perubahan saya alami dengan cepat. Pertama pada saat menjelang Ibadah Qurban Tahun 1996 yang lalu, saya dan suami dihadapkan pada dua pilihan yang sulit. Antara beli rumah dan untuk Qurban di YA Ibad. Pada saat itu kondisi ekonomi kami masih pas-pasan, kebetulan pada saat itu dapat rejeki dari Allah yang rencananya untuk beli rumah (uang muka), tapi saya dan suami juga ingin sekali bisa ber-Qurban. Bisikan-bisikan setan selalu menggangu untuk menggalkan rencana qurban. Tapi dengan pertolongan Allah dan keyakinan yang kuat akhirnya kami putuskan uang tersebut untuk qurban saja. Saya yakin Allah pasti akan mengganti semuanya. Dan semua janji Allah ini ternyata benar seperti yang tertulis di Kitab Suci Al-Quran Surah Muhammad ayat 7 (QS. 47 : 7) yang artinya : “Jika kamu meolong agama Allah niscaya Alloh akan menolong kamu, dan meneguhkan langkah-lankgah kamu”. Maksudnya jika kita menolong agama Alloh dengan jalan berqurban / ikut andil syiar agama Allah, maka Allah akan menolong dan membereskan segala urusan kaita.

Janji Alah itu semua benar

Selang beberapa bulan setelah qurban, rejeki yang tidak disangka-sangka kami terima seperti air bah yang jatuh terus menerus (bahasa jawa ngrojok), yang semula tidak punya rumah bisa beli rumah, bahkan tidak hanya satu tapi dua rumah sekaligus. Yang semula tidak punya mobil bisa membeli mobil, terus motor, lalu peralatan rumah tangga semua serba baru, karena memang dulu saya dan suami tinggal dirumah kontrkan yang kecil tidak mempunyai peralatan apa-apa. Dalam waktu singkat semua bisa berubah dengan cepat. Semua itu karena saya dan suami ngaji di YA Ibad dan berqurban bahkan lebih menakjubkan lagi SUBHANALLAH… kami bisa menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekah. Itu adalah hadiah yang sangat luar biasa indahnya dalam hidup saya.

Sebagai seorang istri dan seorang ibu juga sebagai jamaah YA Ibad saya terus berusaha menggali potensi yang ada dalam diri saya. Dengan bekal ilmu ngaji dari Abah As’ad yang selalu menjadi inspirasi dan solusi bagi diri saya agar saya menjadi manusia yang berguna dan bermanfaat untu semuanya.

Salah satu ajaran dari YA Ibad yang didirikan oleh Abah As’ad yaitu tentang bekal bagi wanita adalah 5 M yaitu terdiri dari :

1. Masak
2. Macak
3. Manak
4. Marak
5. Makarya ing ndalem

1) Masak (membuat masakan/menanak). Kalo masalah masak kata suami saya oke ! alias ueeeeenaaaak ….. kaaan …….!

2) Macak (merias diri). Mengenai macak, saya berusaha untuk tampil modis dan tidak ketinggalan jaman. Kata suami saya, saya selalu tampil menarik dan cantik.

3) Manak (melahirkan anak). Kalo yang satu ini, wah hebat ! saya sudah mempunyai 5 orang anak, banyak khan … dan itu sudah cukup bagi saya tinggal membesarkan dan mendidik agar menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah dan berguna untuk Islam, Yaibad serta keluarga dan bangsa.

4) Marak (menciptakan suasana menarik). Dalam keluarga saya selalu berusaha menciptakan suasana ceria bersama suami dan anak-anak saya agar suami dan anak-anak selalu merasa senang dan betah di rumah

5) Makaryo ing ndalem (mempunyai usaha / side income). Salah satu hasil karya saya yaitu membuat pernikpernik asesoris seperti : bros, gelang, kalung, anting-anting, cincin dan sebagainya. Alhamdulillah sejak menjadi jamah YA Ibad usaha saya terus berkembang. Semula saya bikin bros untuk saya pakai sendiri tapi kata teman-teman koq bagus, akhirnya mereka memesan pada saya dan semakin banyak yang tahu kalau saya bisa membuat berbagai macam asesosris. Alhamdulillah banyakk yang menyukai hasil karya saya. Disela-sela kesibukan saya membuat asesoris tidak lupa saya terus mengaji di YA Ibad pada hari Senin malam di Gelanggang Remaja Surabaya dan hari Rabu di Pusura. Manfaat dari ngaji tersebut bagi usaha saya sanagat besar sekali.

* Dulu tidak punya tempat usaha, kalo bikin ya di rumah, tapi sekarang saya punya toko sendiri di GTC (Geluran Trede Centre), tenaganya saya sendiri yang mengerjakan.
* Sekarang Alhamdulillah saya punya karyawan dua orang. Saya tidak pernah putus asa dan terus berusaha agar usaha saya semakin berkembang dan maju. Kalo ada event-event pameran dan bazar saya selalu ikut untuk menampilakan hasil karya saya. Sampai suatu saat saya diberi kesempatan untuk membikin cindera mata yang diserahkan kepada Bapak YUSUF KALLLA dan Bapak H. IMAM UTOMO mantan Gubernur Jatim. Pada saat itu ternyata saya sendiri yang menyerahkan cindera mata tersebut kepada baliau. Disana juga ada teman-teman jamaah bu Dewi Sofah dan Bu Ariana Wiyanti (bu Wahid) juga sama sama menyerahkan cindera mata. Momen itu sangat berkesan sekali sebagai seorang jamaah YA Ibad saya merasa bangga bisa mempersembahkan hasil karya sendiri.

Saya juga mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada Pembina YA Ibad karena beliau juga banyak memberikan masukan dan kritik membangun juga nasihat yang sangat berguna dan bermanfaat untuk kemajuan usaha saya.

Demikian cerita / kisah saya dan pengalaman saya selama menjadi jamaah YA Ibad. Semua yang sudah saya ceritakan diatas bukan karangan atau mengada-ada tapi semua itu adalah kisah nyata dan bukti nyata selama menjadi jamaah YA Ibad.

Sekian terima kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar